Resep Bunda Catering Bandung

Diet Sehat Bagi Penderita Diabetes di Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan hampir sebulan lagi. Bagi para penderita Diabetes, berpuasa di bulan Ramadhan tentu akan lebih menyulitkan. Dalam artikel kali ini, Catering Diet Resep Bunda akan berbagi mengenai diet sehat bagi penderita diabetes di Bulan Suci Ramadhan.

Diabetes atau kencing manis adalah kelainan dalam tubuh yang ditandai tingginya kadar glukosa darah secara kronis. Ganguan ini bisa mengakibatkan kerusakan sel – sel dalam tubuh manusia terutama pada pembuluh darah dan saraf sehingga untuk menjaga kestabilan kadar gula darahnya, penderita diabetes memerlukan pengaturan makan dan pengobatan yang tepat agar tidak terjadi komplikasi. Dalam menghadapi bulan Ramadhan yang sebentar lagi tiba pertanyaan hangat yang muncul adalah bolehkah penderita Diabetes melitus berpuasa ?

Perbedaan diet diabetes melitus dalam keadaan puasa terletak pada perbedaan waktu makan, pola istirahat dan diabetisi tidak makan & minum ± 12 – 16 jam. Dalam keadaan puasa tersebut tidak ada asupan kalori. Untuk mempertahankan kadar glukosa darah terjadi pemecahan cadangan glukosa ( glikogen di hati ). Glikogen hati dapat menjadi sumber gukosa darah untuk kebutuhan otak selama 12 – 16 jam. Dengan demikian puasa ramadhan tidaklah terlalu mengganggu kesehatan diabetisi sehingga dapat disimpulkan bahwa penderita diabetes melitus dengan kadar glukosa darah cukup terkontrol dan mengikuti petunjuk diet dapat menjalankan ibadah puasa.

Kekeliruan informasi mengenai jenis dan kuantitas makanan yang perlu dikonsumsi, atau tidak dapat menahan nafsu makan ketika berbuka dapat menyebabkan penderita diabetes melitus mengalami masalah kesehatan sepanjang bulan puasa, seperti masalah hipoglikemia (kadar gula darah rendah) karena kurang makan ketika sahur. Oleh karena itu Pada bulan ramadhan penderita diabetes melitus perlu lebih memperhatikan kesehatan dan perencanaan makanannya.

Tujuan pengaturan makanan (Diet) yang tepat di bulan ramadhan diantaranya adalah mencegah hipoglikemi / hiperglikemi, menjaga berat badan agar tetap normal dan mencegah dehidrasi sehingga diabetisi dapat beraktifitas seperti biasa. 2 s/d 3 hari sebelum menjelang puasa dapat dijadikan latihan oleh para diabetisi sebagai upaya penyesuaian diri dengan perubahan jadwal dan jumlah makan supaya penyakit diabetes yang dideritanya tidak mengganggu ibadah yang dijalani dalam bulan ramadhan. Tidak berbeda dengan diet di hari – hari biasa prinsip makan sehat bagi diabetisi adalah mengikuti pola 3 J yaitu tepat jumlah, tepat jadwal dan tepat dalam pemilihan bahan makanan yang akan dikonsumsi.

Jumlah makanan yang harus dikonsumsi tetap mengikuti pola menu seimbang dengan kombinasi makanan yang baik yaitu yang memiliki indeks glikemik (suatu ukuran yang menyatakan kenaikan gula darah setelah seseorang mnegkonsumsi makanan yang bersangkutan ) 60 atau kurang.

Kebutuhan protein sekitar 10 – 15 % dari total kalori. Jenis protein yang dianjurkan adalah yang berasal dari kacang – kacangan seperti kacang kedelai, tahu, tempe, kacang hijau, kacang merah karena selain kaya protein , juga tinggi serat dan karbohidrat kompleks. Sementara protein hewani yang dianjurkan adalah ayam tanpa kulit, ikan ( lebih sering ), daging tanpa lemak / telur ayam kampung, selain itu juga dapat berasal dari formula khusus seperti diabetasol, nutren dibetik, / glucerna, dll.

Lemak berkisar antara 20 – 25 % dari energi total ( pilih lemak tak jenuh ). kurangi penggunaan santan, mentega, keju, coklat, gajih, krim, mayones, dan minyak goreng. Asupan karbohidrat berkisar 60 – 70 % dari energi total yang dibutuhkan. Asupan karbohidrat dipilih dari sumber karbohidrat dari bahan makanan yang berserat seperti kentang, jagung, beras merah dan kurangi penggunaan roti putih. Bahan pemanis pengganti gula dapat digunakan asalkan dalam jumlah yang aman. Gula alkohol seperti sorbitol, manitol dan xylitol dapat menyebabkan kembung & diare bila dikonsumsi berlebihan. Gula protein seperti Aspartam dapat digunakan oleh dibetisi yang tidak menderita fenilketonuria / penamnis nonnutritif seperti sakarin dapat digunakan dalam jumlah kecil.

Kebutuhan vitamin dan mineral sama seperti orang sehat. Defisiensi kromium / seng dapat menimbulkan retensi insulin. Sedangkan defisiensi asam folat, B1, B6, B12 berpotensi meningkatkan komplikasi pada pembuluh darah. Sumber vitamin dan mineral sebaiknya dipilih dari sayur dan buah segar ( bukan sayur / buah awetan ), gunakan sayuran yang berwarna terang dan untuk konsumsi buah sebaiknya lebih sering dikonsumsi dalam bentuk buah utuh daripada dijus karena seratnya yang lebih tinggi. Batasi Asupan natrium seperti yang terdapat pada garam dapur, bumbu penyedap, saus tomat, kecap, tauco, bakso, sosis, abon, kornet ikan asin, dendeng dan makanan yang diawetkan lainnya.

Perbedaan pengaturan waktu makan dan jumlah makanan diabetisi pada hari–hari biasa dengan bulan ramadhan dapat digambarkan seperti dibawah ini :

Waktu Makan
Bukan Ramadhan
Pada Bulan Ramadhan
Sahur (± 03.00)
40%
Pagi (± 07.00)
15-20%
Selingan Pagi (± 10.00)
5%
Siang (± 12.00)
35%
Selingan Sore (± 16.00)
5%
Buka (± 18.00)
50%
Malam (± 19.00)
35%
21.00 (Sesudah Tarawih)
5%
10%

 
Beberapa panduan yang perlu dipatuhi diabetisi agar mampu menjalankan puasa tanpa masalah, diantaranya :

  1. Mesti makan sahur secukupnya.
  2. Segera berbuka puasa setelah adzan magrib.
  3. Tidak makan berlebihan ketika berbuka, mengurangi makan makanan yang manis
  4. Jika mengalami tanda hipiglikemia, hiperglikemi atau kekurangan air, disarankan untuk segera berbuka puasa.
  5. Makanlah bahan makanan organik, berindeks glikemik rendah seperti kacang kedelai, apel, dll.
  6. Makanlah makanan yang berindeks kenyang seperti kentang rebus, ikan, sayur dan buah.
  7. Kurangi minum kopi atau dapat diganti dengan teh yang encer tdk terlalu pekat.

Contoh Menu Puasa Untuk Diabetisi :

Sahur :
– Nasi Aroma
– Pepes Ayam Kemangi
– Sate Tempe
– Sup Sayuran
– Mixed Fruits

Menjelang Imsak : Puding DM
Tajil : Kurma

Buka :
– Nasi Timbel
– Ikan Bakar Ala Bunda
– Bacem Tahu
– Cah Sayuran
– Pepaya Potong

Setelah Tarawih : Snack DM
Menjelang Tidur : Jus Buah DM
 

Dengan adanya pengaturan makan untuk penderita Diabetes Melitus, maka penderita Diabetes pun dapat berpuasa. Tentu saja, tetap harus berhati-hati dalam menjalankan puasanya. Selamat mencoba!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *