Resep Bunda Catering Bandung

Imunisasi sebagai Pencegahan Dini Terjadinya Infeksi

Imunisasi merupakan proses memberi kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan cara memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Tujuan dari diberikannya suatu imunitas dari imunisasi adalah untuk mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya.

Imunisasi

 

Macam-macam imunisasi ada dua macam, yaitu imunisasi pasif yang merupakan kekebalan bawaan dari ibu terhadap penyakit dan imunisasi aktif di mana kekebalannya harus didapat dari pemberian bibit penyakit lemah yang mudah dikalahkan oleh kekebalan tubuh biasa guna membentuk antibodi terhadap penyakit yang sama baik yang lemah maupun yang kuat. Teknik atau cara pemberian imunisasi umumnya dilakukan dengan melemahkan virus atau bakteri penyebab penyakit lalu diberikan kepada seseorang dengan cara suntik atau minum / telan. Setelah bibit penyakit masuk ke dalam tubuh kita maka tubuh akan terangsang untuk melawan penyakit tersebut dengan membantuk antibodi. Antibodi itu umumnya bisa terus ada di dalam tubuh orang yang telah diimunisasi untuk melawan penyakit yang mencoba menyerang.

Dewasa ini terdapat pendapat salah tentang imunisasi adalah vaksinasi menimbulkan efek samping berbahaya, kesakitan, bahkan kematian. Vaksin merupakan produk yang aman. Hampir semua efek samping vaksin bersifat ringan dan sementara, seperti pegal di lengan dan demam ringan. Bagaimanapun efek samping imunisasi yang ringan tetap jauh lebih baik jika dibandingkan dengan penyakit yang di peroleh jika tidak mendapat imunisasi. Selain itu, ada anggapan bahwa penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi sudah tidak ada di sekitar kita sehingga kita tidak perlu mendapatkan imunisasi. Mungkin, angka kejadian sejumlah penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi telah menurun drastis. Namun, bisa jadi penyakit itu masih ada di negara lain dan pelancong dapat membawa penyakit itu dan menimbulkan wabah di sekitar kita.

Imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak 1956 dengan pemberian vaksin cacar. Kini ada lima imunisasi wajib sesuai program imunisasi pemerintah, yaitu polio, BCG, hepatitis B, DPT, dan campak. Adapun jenis imunisasi yang dianjurkan untuk bayi dan balita meliputi MMR, Hib, tifoid, hepatitis A, varisela, dan pneumokokus. Apabila anak mendapat vaksinasi, 80-95 persen akan terhindar dari infeksi berat dan ganas. Makin banyak bayi atau anak mendapat vaksinasi, semakin berkurang penularan penyakit sehingga menurunkan angka kesakitan dan kematian.

Imunisasi mungkin memberikan reaksi bagi tubuh bayi. Sebagai contoh, jenis imunisasi BCG menimbulkan reaksi lokal 1-2 minggu setelah penyuntikan, pada tempat penyuntikan timbul kemerahan dan benjolan kecil yang teraba keras. Kemudian benjolan ini berubah menjadi pustula (gelembung berisi nanah), lalu pecah dan membentuk luka terbuka (ulkus). Luka ini akhirnya sembuh secara spontan dalam waktu 8-12 minggu dengan meninggalkan jaringan parut. Pada imunisasi DPT mungkin akan terjadi demam ringan, nyeri, kemerahan atau pembengkakan di tempat penyuntikan. Untuk mengatasi nyeri dan menurunkan demam, bisa diberikan asetaminofen (ibuprofen). Untuk mengurangi nyeri di tempat penyuntikan juga bisa dilakukan kompres hangat atau lebih sering menggerak-gerakkan lengan maupun tungkai yang bersangkutan.

Semoga artikel ini memberikan manfaat bagi bunda yang anaknya mendapatkan imunisasi. Salam sehat!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *