Resep Bunda Catering Bandung

Memilih Beras yang Aman untuk Dikonsumsi dari Catering Bandung Resep Bunda

Nasi adalah makanan sehari-hari hampir semua rakyat Indonesia. Kita jarang memakan sumber kabohidrat sebagai makanan pokok selain nasi. Oleh sebab itu, sangat penting untuk memperhatikan beras yang kita konsumsi. Kita harus waspada apakah beras yang kita makan aman atau tidak.

Beberapa waktu yang lalu kita menyaksikan di televisi tentang razia beras yang mengandung bahan pemutih. Fakta ini memancing kekhawatiran masyarakat tentang kualitas beras yang beredar di pasaran. Benarkah bahwa beberapa jenis beras mengandung pemutih?

Benar. 82% sampel beras yang disurvey oleh Dinas Pertanian Jawa Barat pada September 2007 menggunakan pemutih (Antara News).

Ini bukanlah isu belaka. Ada beberapa beras di pasaran yang menggunakan bahan klorin sebagai pemutih. Klorin ditambahkan dalam beras dikarenakan gabah padi yang digunakan sudah lama atau berkualitas sangat jelek. Gabah padi ini jika dibuat menjadi beras akan menjadi berwarna kekuningan, tidak tahan lama, dan juga berbau apek. Agar terlihat bagus, putih, dan licin, maka produsen beras yang nakal akan menambahkan klorin ke dalam proses penggilingan gabah.

Beras

 

Klorin, sudah pasti adalah bahan kimia yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia. Klorin biasanya digunakan untuk membunuh kuman di kolam renang, air minum, dan pembuangan air rumah tangga. Klorin juga digunakan untuk pemutih pakaian. Klorin dalam bentuk gas akan menyebabkan iritasi kulit, gangguan pernapasan, dan selaput lendir. Dalam konsentrasi tinggi, klorin dapat menyebabkan kematian. Pemakaian klorin dalam jangka panjang jelas beresiko menimbulkan kanker. Dalam jangka 20 tahun, klorin dapat menimbulkan kerusakan pada usus. Usus akan tergerus dan sering menimbulkan penyakit Maag. Menurut dr. Alyya Siddiqa, SpFK, dosen Farmakologi Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta, mengkonsumsi klorin dapat menyebabkan kanker kandung kemih, hingga peningkatan prevalensi asma pada anak-anak. Tentu, Anda tidak ingin keluarga Anda menggunakan beras yang mengandung bahan kimia yang berbahaya.

Oleh karenanya, kali ini Catering Bandung Resep Bunda akan membagikan tips untuk mengenali beras yang menggunakan pemutih sehingga keluarga Anda terhindar dari bahaya kesehatan yang diakibatkan oleh klorin.
 
Ciri Beras Mengandung Pemutih

Beras yang mengandung pemutih memiliki beberapa ciri-ciri fisik, walaupun ciri-ciri ini agak sulit dikenali secara langsung kecuali melalui uji lab. Walau demikian, sebaiknya Anda waspada jika menemui beras dengan ciri-ciri berikut :

  • Berasnya berwarna sangat putih, berbeda dengan warna putih alami yang nampak dari beras seperti biasanya
  • Jika diraba, beras ini terasa sangat licin di telapak tangan. Beras alami biasanya akan meninggalkan serbuk kasar jika digenggam. Akan tetapi, beras berpemutih tidak meninggalkan serbuk apapun dan terasa licin seperti minyak. Walaupun licin, bulir beras akan menempel di telapak tangan jika dilepaskan dari genggaman.
  • Beras berpemutih berbau berbeda dari beras pada umumnya, seperti bau bahan-bahan kimia atau parfum yang agak menyengat. Akan tetapi, Anda jangan langsung berpikiran bahwa beras berbau harum mengandung klorin. Beras Pandan Wangi contohnya, adalah beras yang secara alami menghasilkan bau harum.
  • Setelah disimpan beberapa hari, beras menggunakan klorin akan mengeluarkan bau tengik dan terasa sedikit asam. Bila mengalami hal seperti ini, cepat buang beras itu dan jangan sampai dimakan.
  • Saat dicuci, beras yang mengandung pemutih tidak berwarna keruh. Beras alami saat dicuci akan berwarna keruh seperti air sabun.
  • Butiran beras tidak terlihat bening dan berwarna pekat.
  • Beras yang mengandung bahan klorin setelah dimasak rasanya menjadi kurang enak dan warnanya menjadi tidak seputih seperti semula.

Pilihlah bahan makanan yang kita konsumsi dengan hati-hati, khususnya beras yang menjadi bahan pokok sehari-hari. Jangan sampai Anda mengorbankan kesehatan keluarga Anda hanya karena ingin menghemat pengeluaran atau tertarik kepada tampilan beras yang menipu. Salam sehat!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *