Serba Serbi Ikan Asin

Ikan adalah salah satu sumber protein tinggi yang juga mengandung vitamin, mineral, dan lemak tak jenuh yang baik untuk tubuh. Akan tetapi, diluar dari kelebihan tersebut ikan memiliki kelemahan yaitu mudah sekali membusuk dibandingkan sumber protein hewani lainnya. Hal ini karena ikan mengandung asam laktat yang rendah akibat hilangnya glikogen dan glukosa selama proses penangkapan ikan. Rendahnya asam laktat menghasilkan pH ikan relatif mendekati normal. Keadaan ini sangat menguntungkan bagi bakteri untuk tumbuh yang pada akhirnya menyebabkan ikan lebih cepat busuk. Oleh karena itu, salah satu usaha untuk meningkatkan daya tahan ikan mentah adalah dengan melakukan pengawetan. Salah satu cara pengaetan yang umum dilakukan pada ikan adalah dengan menggunakan garam. Pengawetan dengan garam disebut juga pengasinan, sehingga produk ikan yang telah diawetkan disebut sebagai ikan asin.

7 Tips praktis membersihkan lemari es

 

Sayangnya, setelah mengalami proses pengasinan, kandungan vitamin dan mineral dalam ikan akan hilang akibat dari proses pencucian dan pemanasan dalam waktu lama. Kandungan ikan yang tidak akan hilang hanyalah kalsium. Bahkan kandungan kalsium dalam ikan asin lebih tinggi dibandingkan ikan segar dengan berat yang sama. Hal ini disebabkan karena ikan asin mengandung kadar air yang lebih rendah.
Dalam pola makan sehari-hari, tidak dapat dipungkiri bahwa ikan asin merupakan salah satu lauk yang sangat lezat dan bisa menggugah selera makan. Apalagi jika kita menyajikanya dengan nasi hangat dan aneka sambal. Tetapi, tahukah anda bahwa mengonsumsi ikan asin bisa membahayakan kesehatan kita?
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa terlalu sering mengonsumsi ikan bisa memicu kanker nesofaring. Hal ini karena ikan asin mengandung senyawa karsinogenin yang bernama nitrosamin. Senyawa ini terbentuk selama proses pengasinan. Sinar matahari (suhu tinggi) yang digunakan untuk mengeringkan ikan dapat bereaksi dengan nitrit dalam daging ikan dan mengubahnya menjadi nitrosamin. Nitrosamin jg seringkali ditemukan pada makanan yang diawetkan dengan menggunakan nitrit.
Kanker nesofaring dapat dipicu oleh beberapa hal, salah satunya oleh paparan virus Epstein-barr. Dan meskipun virus ini umum menginfeksi banyak orang, tetapi nitrosamin dapat menyebabkan virus ini bertahan dalam tubuh manusia dalam kurun waktu yang lama.
Oleh karena itu, ada baiknya kita tidak terlalu sering mengonsumsi ikan asin. Disamping resiko paparan senyawa nitrosamin, kadar garam yang tinggi juga dapat memicu atau meningkatkan resiko kanker. Konsumsilah ikan asin dengan wajar dan jangan lupa untuk menambahkan sayur-sayuran serta buah-buahan segar agar makanan yang kita konsumsi juga mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh.

One Response

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *