Membuat Standar Recipe pada Produk Makanan untuk Menentukan Food Cost

Banyak dari pengusaha kuliner yang abai akan pentingnya menyiapkan standar recipe dari awal perusahaan berjalan. Seringkali, pengusaha kuliner menjual makanan karena ikut trend sehingga dia berorientasi menjual ketimbang mengembangkan bisnis yang langgeng. Padahal, standar recipe sebuah produk akan menjadi guidance untuk pengembangan usaha ke depannya. Kita lihat perusahaan-perusahaan skala dunia seperti KFC, McDonald, Domino’s Pizza merahasiakan standar recipenya dan membangun sebuah sistem dimana standar recipe menjadi basis pengembangan produk. Saya pernah masuk ke dapur Domino’s Pizza dan saya temukan bahwa adonan dasar Domino’s Pizza masih harus dikirim dari Amerika Serikat.

Mengapa standar recipe itu menjadi sangat penting dalam dunia kuliner? Ada beberapa faktor penyebabnya, yaitu :

Menciptakan standar rasa pada makanan sehingga pada cabang manapun makanan dijual, rasanya tetap sama
Menjadi patokan bagi food cost. Dengan adanya standar recipe, kita lebih mudah menentukan harga jual atau promo penjualan
Memudahkan dalam perekruitan team karena anggota team yang direkruit tidak harus belajar lagi dari nol

Membuat standar recipe memerlukan riset tersendiri agar rasa makanan bisa enak. Saya sendiri terkadang beberapa kali merubah standar recipe untuk menyempurnakan rasa makanan. Standar recipe seringkali harus kita update harganya agar relevan nilainya dengan kondisi saat ini. Di bawah ini, saya lampirkan standar recipe untuk menu krengsengan daging yang pernah kami buat sebelumnya. Resep Bunda sebelumnya telah mengembangkan standar recipe untuk ratusan menu yang dibedakan antara menu diet dan non diet, juga untuk menu-menu yang diproduksi masal seperti untuk wedding atau catering karyawan. Saya lampirkan satu contoh menu yang merupakan menu masakan sehat yang bisa dimakan oleh orang pada umumnya (tanpa kebutuhan khusus).